KENALI 8 TIPE KECERDASAN ANAK BERIKUT INI, UNTUK MEMAKSIMALKAN POTENSINYA

 

Menurut Howard Gardner, Anak memiliki kecerdasan majemuk dan orang tua harus mengetahui kecerdasan- kecerdasan ini untuk membantu mengembangkan potensinya.

 Apabila orang tua dan lingkungannya selalu memberikan stimulus yang tepat, setiap kecerdasannya berpotensi  memunculkan kemampuan kemampuan yang dahsyat. Kedelapan kecerdasan itu adalah 

1. Kecerdasan linguistic, yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa atau berkomunikasi, baik dengan berbicara maupun menulis. Kecerdasan ini memungkinkan anak memiliki ketertarikan dalam membaca, menullis, berbicara dan mendengarkan cerita.

2. Kecerdasan matematis-logis, yaitu kemampuan menggunakan angka dengan baik, melakukan penalaran dengan benar, mengolah alur pikiran yang panjang dan mencerna pola- pola logis atau numeris dengan benar. Dilansir dari popmama, Anak dengan kecerdasan ini cenderung mengeluarkan banyak pertanyaan, mencari bukti- bukti serta menyelesaikan masalah, banyak menyukai permainan strategi dan matematika, suka memecahkan teka teki, menyukai cerita- cerita detektif, sangat menyukai pelajaran matematika, sangat tertarik dengan computer, serta suka bereksperimen.

3. Kecerdasan visual-spasial, yaitu kecerdasan dengan kemampuan berpikir memahami dan menerjemahkan pikiran atau imajinasi kedalam bentuk visual, kecerdasan ini melibatkan warna, bentuk, garis, ukuran dan hubungan antara elemen- elemen tersebut. Anak dengan tipe kecerdasan ini bisa dikenali dengan kemampuan menggambar anak diatas rata- rata, mampu mengingat dan menghafal jalan, menggambar dan menjelaskan denah rumah, mudah merangkai puzzle dll.

4. Kecerdasan musical mencakup kepekaan terhadap ritme dan tinggi rendahnya suara, dan kemampuan untuk memainkan serta membuat lagu. Kecerdasan ini juga dapat dikenali pada anak yang dapat memainkan alat music, dapat menyanyi sesuai tinggi rendahnya kunci nada, serta mampu mengingat sebuah irama hanya dengan mendengarkan beberapa kali saja.

5. Kecerdasan kinestetis, yaitu kemampuan anak menggunakan ketangkasan tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaannya dan  menggunakan keterampilan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu. Anak dengan kecerdasan ini cenderung aktif bergerak dan melakukan aktifitas (anak yang tidak bisa diam, suka menggerakkan kaki, melompat- lompat, mengetukkan jemari, dll). Anak dengan tipe ini belajar melalui gerakan tubuh serta sentuhan, memliki bakat dalam kegiatan olahraga, menari dan lain sebagainya. 

6. Kecerdasan interpersonal, sering disebut juga kecerdasan social, yaitu kemampuan untuk menilai dan memahami kebutuhan orang lain, mampu menjalin hubungan dengan orang lain, kecakapan komunikasi dan empati, serta perduli dengan orang lain. Kecerdasan ini sering diabaikan oleh orang tua, namun kecerdasan ini berkontribusi penting sebagai salah satu factor kesuksesan anak dimasa depan. 

7. Kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri, mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Anak dengan tipe kecerdasan ini bisa dikenali ketika anak sering mencatat dan menuliskan isi pikiran dan perasaan nya secara  rutin dalam buku harian, anak sering menyendiri dan memecahkan masalahnya sendiri, anak mampu menentukan tujuan dan keinginannya, serta anak yang memiliki kecerdasan ini cenderung mandiri dan independen. 

8. Kecerdasan naturalis, dilansir dari Green Heart Education, kecerdasan naturalis merupakan kemampuan anak untuk mengenali dan mengelompokkan berbagai  hal dilingkungan sekitarnya. Anak dengan tipe ini juga tertarik dengan hal- hal yang terjadi dialam semesta, misalnya bulan purnama, gerhana matahari, air laut pasang. Mereka juga merasa sangat nyaman berada dialam terbuka, bisa mengenali jenis flora dan fauna, sangat menyayangi berbagai jenis bintang dll. 

Setelah memahami bahwa setiap anak memiliki kecerdasan majemuk, diharapkan orang tua berusaha mencari kecenderungan kecerdasan pada anaknya, kemudian meningkatkan kecerdasan itu secara maksimal. Hal ini didasarkan pada pendapat Gardner bahwa anak- anak memiliki variasi kecerdasan yang berbeda beda. Ada yang hanya mmemiliki satu kecerdasan yang dominan, sedangkan yang lainnnya rendah. Ada yang memiliki dua, tiga, bahkan semua kecerdasannya dominan. Dari teori ini lah, para ahli menyimpulkan bahwa tidak ada anak yang bodoh, atau manusia bodoh jika stimulus yang diberikan lingkungan tepat. 

Tetap semangat membersamai dan membantu anak memaksimalkan potensinya ya ayah bunda!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 CARA PRAKTIS MENGAJARKAN PERBEDAAN PADA ANAK DENGAN TEMANNYA